Kata.Jiwa

  Aku pengen sekali bertanyakan ini kepada kamu, Kita ini lagi di posisi apa sih, Apa masih dalam proses mengenal hati, Atau masing tidak gagah untuk menyatakan realiti, Enggak soalnya aku tuh bingung, Apa kamu itu berperasaan sama seperti aku, Atau aku aja ni yang menaruh harapan ke kamu, Mah kalau udah tau kan gak lagi canggung. Soal hati ini aku udah puas merasa sakit, Justeru buat kali ini tidak aku ingin mengulangi rasa perih yang pernah ku alami, Kesakitan yang lukanya,parutnya,kesannya tidak berkunjung henti, Biar aku ketahui sebelum merasakan peritnya menanti. Jujur sekali aku itu suka sama kamu, Tapi tingkahmu tidak kelihatan sebegitu, Gayamu seperti menanamkan bunga bunga harapan, Namun tidak juga ke arah percintaan. Apakan daya tidak ada kuasa untuk aku memaksakan hal yang sulit, Soal ini harus kamu tanyakan pada diri kamu, Jika jawapanmu berakhir dengan tidak ya udah ngapapa. Kalo berawal dengan iya ayuh kita usaha. Kesempurnaan yang sebenar adalah ketika kita saling me...

  Andai saja kertas ini kosong seperti sediakala, Akan ku coretkan satu cerita yang berbeza, Andai saja kita berdua tidak pernah bersua, Akan ku jalani tanggal tanggal ini seperti biasa, Bagaikan langit dan bumi realiti kehidupan kita, Begitu asing namun lagi menabung rasa, Begitu dekat namun kejauhan dibalik semesta, Begitu cinta namun ditidakkan dengan suasana. Normal itu sifatnya terbuka, Gila itu sifatnya mati rasa, Sedih itu sifatnya sementara, Cinta itu sifatnya kita, Mudah untuk melarikan,sulit untuk dilupakan, Sakit untuk menerima,pahit juga untuk ditelan, Angan angan yang pada hujungnya berakhir dengan kekosongan, Bukankah ianya kenodaan yang tersia dalam arus percintaan. Akhir kata bukan semudah yang disangka, Pangkal aja tidak bertemu hujungnya.  Impian rasa tidak akan berkunjung henti, Mencintai bukan untuk dicintai.